Presiden pertama Republik Indonesia, Sukarno, pernah mengingatkan, "Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri."
Itulah tantangan Indonesia, dan dunia, pada abad ke-21. Era pertempuran ideologi antara demokrasi, fasisme, dan komunisme telah usai pada abad ke-20. Demokrasi jadi "pemenang". Meski begitu, korupsi pun bisa tumbuh di negara demokratis.
Korupsi menyebabkan orang pintar di dalam sistem pemerintahan mengakali aturan, alih-alih berinovasi demi menciptakan kemakmuran. Demokrasi bisa terancam karena muncul kesan bahwa sistem lain lebih efektif daripada demokrasi (yang telah tercemar korupsi). Padahal, bukan demokrasi yang salah.
Korupsilah, yang menyebabkan sulitnya mewujudkan salah satu cita-cita kemerdekaan yang termaktub dalam Undang-Undang Dasar 1945, mewujudkan suatu "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia".
Beritagar.id percaya, korupsi seperti juga penjajahan, harus dihapuskan dari muka bumi karena tidak berperikemanusiaan dan perikeadilan. Karena itu, upaya memerdekakan Indonesia dari korupsi, harus tetap digelorakan. Mari kita mulai dengan memahami, seperti apa korupsi menggerogoti negeri ini.
Berkas adalah situs web mini buatan Beritagar.id, berisi kumpulan data yang relevan dengan korupsi di Indonesia. Data-data kasus diringkas dari putusan kasus korupsi yang telah berkekuatan hukum tetap (incracht) dari situs Mahkamah Agung, serta data lain yang relevan misalnya dari lembaga swadaya masyarakat seperti Transparency International.
Data-data tersebut diperbandingkan, dan ditampilkan dalam bentuk bagan, grafik, dan peta interaktif untuk menggambarkan seperti apa korupsi yang terjadi selama ini. Datanya akan terus dimutakhirkan, sehingga apa yang tampil bukanlah kesimpulan akhir.
Ini adalah gambaran kondisi yang sangat mungkin berubah seiring waktu.
Melalui visualisasi data-data korupsi, diharapkan pembaca bisa mendapat sudut pandang yang lebih luas mengenai kasus-kasus korupsi di Indonesia. Tentang pola apa yang muncul, berapa usia mereka yang terlibat, bagaimana vonis yang dijatuhkan, atau lembaga asal tempatnya bekerja.
Inisiatif ini terinspirasi oleh situs Korupedia.org, yang didedikasikan sebagai sebuah ensiklopedia terbuka tentang korupsi di Indonesia, atau ensiklopedia tentang koruptor.